Abepura – Hari ini telah dekat menuju masa purna tugas di bumi cenderawasih yang jauh terbentang diujung timur nusantara.
Beribu katapun telah kami rangkai menjadi sebuah kalimat panjang untuk menyertai kiprah para prajurit dari bumi Sisingamangaraja XII yang hebat dan handal.
Sepintas memang tidak serumit dengan kiprah kami para prajurit-prajurit Tombak Sakti di ujung timur perbatasan negeri, namun rangkaian kalimat yang tersusun rapi menjadi sebuah berita seakan ingin membuka mata dan mengirim pesan kepada khalayak ramai bahwa kiprah prajurit tombak sakti diperbatasan semata-mata dipersembahkan untuk kejayaan ibu pertiwi.
Banyak harapan dan kebanggaan ketika rangkaian kalimat yang tersusun menjadi sebuah berita terpampang dan tayang disebuah media.
“Mungkin dunia tidak perlu tahu apa yang telah kami tulis, tapi untuk sebuah kemajuan dan kebanggaan, dunia harus diberi tahu,”itulah sebait kalimat yang selalu menjadi motto penggerak dalam menuangkan tinta diatas kertas kami.
Hari ini hampir genap delapan bulan menuju sembilan bulan penugasan di bumi cenderawasih, seakan belum habis tinta yang kami goreskan untuk merajut kalimat menjadi berita tentang kiprah para prajurit Tombak Sakti diujung timur negeri.
Namun kami optimis dan percaya bahwa setidaknya masih tersisa cukup banyak tinta dan waktu untuk terus menorehkan catatan emas kiprah para prajurit Tombak Sakti.
Ibarat kobaran api yang tidak pernah padam, terbesit satu tekad yang bulat jelang satu bulan menuju purna tugas, “akan terus kurajut kalimat emas untuk mengawal sang tombak sakti di bumi Papua tercinta.”